David Bowie, seorang musisi legendaris asal Inggris, telah meninggalkan banyak karya yang dianggap sebagai klasik dalam dunia musik. Salah satu lagu yang sangat terkenal adalah “The Man Who Sold The World”. Lagu ini dikenal dengan liriknya yang penuh makna dan musik yang memukau. Dalam artikel ini, kita akan membahas lirik lagu “The Man Who Sold The World”.
Pembukaan
Lagu “The Man Who Sold The World” diciptakan oleh David Bowie pada tahun 1970. Lagu ini berisi tentang kisah seorang pria yang menjual dunianya. Lagu ini digambarkan sebagai sebuah lagu yang misterius, dengan lirik yang ambigu dan terkadang sulit dipahami. Tetapi, jika kita memahami liriknya dengan baik, kita dapat menemukan makna yang sangat dalam.
Lirik Lagu
“We passed upon the stair, we spoke of was and when
Although I wasn’t there, he said I was his friend
Which came as a surprise I spoke into his eyes
I thought you died alone, a long long time ago
Oh no, not me
I never lost control
You’re face to face
With the man who sold the world”
Ini adalah bait pertama dari lagu “The Man Who Sold The World”. Lirik ini menggambarkan sebuah pertemuan antara dua orang yang berbicara tentang masa lalu. Meskipun penulis lagu tidak berada di sana, orang yang dijumpainya mengatakan bahwa mereka adalah teman. Hal ini sangat mengejutkan penulis, karena ia mengira bahwa temannya sudah mati.
Penipuan
Lirik selanjutnya menggambarkan penipuan yang dilakukan oleh orang yang mengaku sebagai teman penulis lagu:
“I laughed and shook his hand, and made my way back home
I searched for form and land, for years and years I roamed
I gazed a gazely stare at all the millions here
We must have died alone, a long long time ago”
Orang yang dijumpai penulis lagu mengaku bahwa dirinya adalah orang yang menjual dunia. Penulis lagu merasa tertipu karena ia percaya bahwa orang tersebut adalah temannya. Orang tersebut menghilang setelah penulis lagu menyadari bahwa ia telah ditipu.
Arti Lagu
Lagu “The Man Who Sold The World” memiliki makna yang sangat dalam. Lagu ini menggambarkan tentang penipuan dan kekecewaan. Penulis lagu merasa ditipu oleh orang yang mengaku sebagai temannya. Orang tersebut bahkan mengaku sebagai orang yang menjual dunia.
Lagu ini juga dapat dipahami sebagai sebuah kritik terhadap keadaan sosial dan politik pada waktu itu. Orang-orang yang berkuasa dianggap sebagai orang yang menjual dunia, karena mereka hanya peduli dengan kepentingan mereka sendiri dan tidak peduli dengan kesejahteraan rakyat.
Kesimpulan
Lagu “The Man Who Sold The World” adalah sebuah karya yang sangat indah dan penuh makna. Liriknya yang ambigu dan sulit dipahami memungkinkan kita untuk memahami lagu ini dengan berbagai cara yang berbeda. Lagu ini mengajarkan kita tentang pentingnya berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan juga tentang pentingnya untuk tidak menjadi korban penipuan.